Tugas Agama Islam
Tema: Mengapa Kita Harus Shalat?
Renungan dalam Memahami Kehidupan
Oleh: Zakia Nafula Siwi/31/XI IPA 6
Tidak sedikit orang yang meyakini bahwa akal adalah
satu-satunya cara untuk menemukan kebenaran. Dan bagi mereka sholat hanyalah
sebuah ritualitas ibadah yang hanya membuang-buang waktu dan membodohi diri.
Mempercayai hal yang tak dapat di ‘nalar’logika terhadap syarat dan hukum islam
yang mengikat bagi mereka hal yang tak bermanfaat.
Tapi bagi mereka yang meyakini bahwa hidup adalah sebuah
perintah dan perjanjian kepada Allah, maka shalat bukan sekedar ritualitas tapi
menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban yang harus dijalaninya dalam kondisi
apapun sebagaimana tujuan hidup kita adalah semata-mata untuk beribadah kepada-Nya.“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia
kecuali untuk menyembah-Ku” (QS Adz- Dzaariyat: 56).
Sholat adalah ibadah yang harus dilakukan oleh seluruh
anggota tubuh mulai dari pikiran, hati(niat, ketulusan, khusyu), lisan (membaca
syahadat, tasbih, tahmid, takbir,dan alfatihah) dan yang dilakukan oleh anggota
tubuh lainnya (berdiri, ruku’, sujud, dan duduk).
Apabila salah satu dari anggota badan tubuh tersebut
tidak terlibat maka sholatnya pun menjadi cacat. Hal itu yang diungkapakan
rasulallah dengan istilah almuflis fissholat (orang yang bangkrut dalam
sholat), yaitu orang yang
pikirannnya melayang-layang ketika sholat sehingga ada saat yang seharusnya
konsentrasi penuh malah menjadi terbagi-bagi.
Sesungguhnya sholat itu bisa mencegah kekejian (perbuatan
tercela) dan kemungkaran.Memang manusia diciptakan dengan watak selalu berkeluh
kesah, apabila ditimpa bencana dan apabila mendapatkan kebaikan lupa diri
kecuali orang-orang yang suka sholat, yaitu orang-orang yang selalu menjaga
sholatnya. Seperti yang dijelaskan dalam QS Al-Maarij: 19-23 bahwa “Allah tidak sematamata memerintahkan sholat
kecuali untuk kebaikan umatnya”. Sholat
dapat menjadi pelipur lara dan penghubung diri dengan sang penciptanya. ”Wahai orang-orang yang beriman, mintalah
bantuan untuk memudahkan urusanmu dengan kesabaran dan sholat” (QS Al Baqoroh:153).
Apabila kita minta tolong kepada Allah dengan kesabaran dan sholat maka Allah
akan senantiasa menolong. Inilah salah satu cara untuk kita berkomunikasi
kepada Allah. Sesungguhnya jika kita
ingin berbicara dengan Allah maka bacalah Al Quran dan jika kita ingin diajak
berbicara dengan Allah maka laksanakanlah sholat.
Di samping itu, sholat pun mengajarkan kepada kita
hal-hal positif dalam kehidupan, antara lain:
1. Kedisiplinan. Tepat waktu dalam melaksanakan sholat, menjauhi larangan-Nya
dan mematuhi perintah-Nya.
2. Teratur.Sholat dilakukan secara teratur,dari takbirotul ikhrom sampai
salam.Tidak boleh secara acak.Hal ini mengajarkan hidup teratur,terarah dan
terkendali..
3. Kebersihan. Sebelum Sholat diharuskan mensucikan diri.Membiasakan hidup
bersih.
4. Olah raga. Gerakan sholat yang menggerakan semua badan,dapat melancarkan peredaran
darah,membakar lemak,menormalkan tekanan darah dan lain-lain.
5. Sosial. Sholat jama’ah mempererat
silaturokhim antar umat muslim.
Namun.sholat dalam kehidupan umat islam telah terabaikan bahkan
sebagian menganggapnya hanya buang-buang waktu sehingga wajar bila umat islam
yang semestinya mempunyai naluri kerja yang tinggi, mental yang kuat dan karya
yang hebat tidak tercapai. Hal itu tidak lain karena kita telah meninggalkan
pondasi utama dalam kehidupan, yaitu sholat. Seperti kata pepatah “Sholat adalah tiyang agama dan pondasi
kehidupan”.
Bahkan umat yang mengaku muslim masih ada yang melaksanakan
sholat subuh pada waktu duha bahkan menjamaknya,dengan kata lain sholat lima
waktu dalam satu waktu. Lebih parah lagi meninggalkan sholat demi mengejar setoran
untuk kenikmatan duniawi. Hal ini dibuktikan oleh jumlah orang melaksanakn
sholat subuh sangatlah sedikit.
Rosulullah bersabda:
“Sesungguhnya ketenanganku adalah saat
sholatku”
Band Gigi bernyanyi:
“Sholatlah sebelum disholatkan”
Band Wali bernyanyi:
“Toubatlah,toubat sebelum terlambat”
Kata bapak TB[1]:
“Sholat lima waktu sesungguhnya Allah
memberimu cahaya dan apabila kau meninggalkannya(sholat) maka kau hidup saat
kiamat dengan fir’aun dan orang-orang kafir”
Kata Emak TB[2]:
“Sholat memberi nikmat dunia akhirat”