Tuesday, February 5, 2013

Artikel Bahasa Indonesia


Kesuksesan Berawal dari Mimpi
Munculnya gagasan bahwa mimpi mempengaruhi kesuksesan semakin banyak didiskusikan dalam  karya-karya sastra berbentuk buku motivasi, buku biografi sampai kumpulan cerita fiksi. Bahkan, di media-media masa regional maupun nasional, dan sekian banyak pertanyaan optimis maupun pesimis telah diajukan oleh beberapa orang yang jenuh menghadapi kegagalannya tentang arti sebuah mimpi. Arti mimpi bagi kaum terpelajar bagaikan benih yang ditanam dan akan tumbuh apabila dirawat dengan baik serta dengan kegigihan yang  tinggi. Pada tahun 1990-an dan 2000-an kaum elit terpelajar telah banyak yang menghasilkan karya-karya sastra terutama dalam bentuk novel yang dijadikan buku motivasi para pecinta buku fiksi dalam mewujudkan sebuah mimpi.
Fenomena kesuksesan Andrea Hirata dalam sastra Indonesia yang menjadikan cerita fiksi bertemakan mimpi tidak sekedar cita-cita yang terpendam banyak memperoleh simpati dari masyarakat. Tetralogi karya Andrea Hirata laris di pasaran hingga mencapai predikat mega best seller. Predikat tersebut didapatkan dari karya pertamanya. Tetralogi yang masing-masing, secara berurutan, berjudul Laskar Pelangi (2007), Sang Pemimpi (2007), Edensor (2007), dan Maryamah Karpov (2008) sebagian telah difilmkan oleh sutradara ternama di Indonesia. Keempat novel tersebut juga diterjemahkan dalam versi internasional. Novel yang mengedepankan kisah anak Melayu kampung  yang berimpian tinggi. Anak-anak Melayu asal Belitong yang miskin tak terkira merangkak perlahan mendaki cita-cita yang tak terbayangkan. Berawal dari menggali pendidikan di SD yang nyaris roboh, sang protagonis diceritakan hingga berkuliah di Eropa dan menjelajahi hampir separuh dunia. Kisah ini hadir sebagai inspirasi di tengah-tengah kemiskinan yang hampir menjadi krisis utama Indonesia.
Alberthiene Endah, penulis muda Indonesia yang memperkuat gagasan bahwa mimpi  adalah ‘cikal bakal’  kesuksesan dalam karyanya yang berjudul Mimpi Sejuta Dolar. Novel yang mengisahkan tentang perjalanan Merry Riana, seorang wanita luar biasa yang mencapai awal mula titik kesuksesannya di usia 26 tahun, saat ia memiliki penghasilan satu juta dolar dari pekerjaannya sebagai Financial Planner profesional yang memiliki perusahaan dan tim marketingnya sendiri dengan kantor berlokasi di Singapore.
Menurut Rangga Umara dalam bukunya Dream of Book kesuksesan yang kita raih berawal dari mimpi-mimpi yang kita bangun. Untuk memudahkan kita mengingat mimpi-mimpi itu, maka setiap orang sebaiknya memiliki buku mimpi. Tulislah apa saja yang menjadi mimpi kita, lalu buatkan langkah-langkah untuk mencapainya. Evaluasi kembali jika tidak berhasil, apa yang menjadi kendala atau hambatan untuk meraihnya.
Memang semua orang dapat berpendapat bahwa kesuksesan berawal dari sebuah mimpi, namun mimpi harus divisualisasikan agar menjadi cita-cita yang tercapai tidak hanya dibentuk dalam pikiran dan diangan-angankan. Hasil visualisasi mimpi adalah kesuksesan yang disertai kegagalan untuk mencapainya. Sukses dan kegagalan merupakan satu paket. Jika ingin sukses, maka harus mau membayar harganya lewat kegagalan-kegagalan yang dialami dalam proses perjalanannya. “Saat-saat yang luar biasa sulit dalam perjuangan adalah pertanda bahwa kesuksesan sudah mendekat.” – Merry Riana
Kesuksesan tidak datang begitu saja, perlu perjuangan, kerja keras, kesungguhan, berusaha menambah ilmu, doa yang tiada putus serta mengevaluasi setiap kegagalan dan memperbaikinya. Dalam menghadapi masalah bersikaplah seperti anak-anak yang berfikir apa adanya, imajinatif, tulus, pemaaf, jujur, berfikir positif dan antusias. Ini adalah sifat yang dimiliki oleh figur-figur yang sukses. Mereka tidak melupakan Tuhan. Mereka menjadikan Tuhan sebagai “Partner Terbaik” dalam meniti satu persatu anak tangga menuju sukses. Tuhan tempat bersandar dan tempat kita bisa mendapatkan energi melimpah tiada batas. Tempat terbaik untuk kita bergantung, selain upaya keras yang kita lakukan


daripada sekedar novel ataupun cerita-cerita fiksi, sebagai bagian dari upaya saya untuk terus mengembangkan kualitas diri
Tidak pernah ada cita-cita yang terlalu tinggi, yang ada hanyalah upaya yang tak setinggi cita-cita”













.


.




No comments:

Post a Comment